BlitarRaya.com – Mantan Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso melontarkan komentar bernada satir terkait kekalahan paslon petahana Rini Syarifah-Abdul Ghoni (Rini-Ghoni) dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024 lalu.
Kata pria yang sempat mendampingi Rini alias Mak Rini selama sekitar 2,5 tahun sebagai Wakil Bupati Blitar itu, perolehan suara Rini-Ghoni sebesar 21,44 persen tetap bisa dijadikan modal politik untuk menjadi pemimpin namun di tingkat pemerintah desa.
“Bagus kan? Dengan meraih suara 21 persen, itu bisa jadi modal kuat maju Pilkades (pemilihan kepala desa),” ujar Rahmat kepada awak media melalui sambungan telepon, Sabtu (28 Desember 2024).
Rahmat mengaku sedang menjalankan ibadah umrah saat menyampaikan komentar tersebut kepada awak media di Blitar.
“Kalah di Pilkada (Kabupaten Blitar), kan tetap bisa mengabdi untuk masyarakat dengan menjadi Kades,” imbuhnya.
Rahmat mengaku tidak sedang bercanda dengan lontaran komentar tersebut.
Baca juga:
- Paslon PAN Menang di Pilkada Blitar Raya, Mantan Wabup Rahmat Santoso Sampaikan Apresiasi
- PAN Kabupaten Blitar Bidik Kursi Wabup, Rahmat Santoso: Seharusnya Usung Cabup
- KPU Tetapkan Rijanto-Beky Raih 78,56 Persen Suara di Pilkada Kabupaten Blitar
Apalagi, lanjutnya, pada Pilkada Kabupaten Blitar 2024, Rini Syarifah merupakan seorang petahana yang didukung oleh Pondok PETA Tulungagung.
Bukan hanya itu, kata Rahmat, Rini Syarifah yang berpasangan figur muda Abdul Ghoni juga diusung oleh koalisi partai politik yang total menguasai lebih banyak kursi di DPRD Kabupaten Blitar dibandingkan koalisi pengusung paslon lawan, Rijanto-Beky.
“Beliau kan juga partai politik di tingkat kabupaten dan wakil ketua partai politik di tingkat provinsi,” ujar Rahmat merujuk pada posisi Rini sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Blitar dan Wakil Ketua DPW PKB Provinsi Jawa Timur.
Lagi-lagi, Rahmat melontarkan pernyataan bernada satir dengan mengatakan bahwa Rini Syarifah sudah layak menjadi pimpinan partai politik di tingkat pusat.
“Maka dengan prestasinya selama memimpin Kabupaten Blitar, sudah layak maju menjadi wakil ketua umum di pusat,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilkada Kabupaten Blitar 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (5 Desember 2024) lalu, paslon Rini-Ghoni mendapatkan paslon nomor urut 2 mendapat 137.706 suara.
Pasangan calon kepala daerah (paslon) Rijanto-Beky Herdihansah (Rijanto-Beky) mendapat 504.655 suara sehingga total suara sah adalah 642.361.
Dengan demikian, perolehan paslon Rini-Ghoni tersebut hanya mengambil porsi 21,44 persen dari total suara sah. Di sisi lain, paslon Rijanto-Beky mendominasi dengan 78,56 persen dari total suara sah.
Berdasarkan data KPU Kabupaten Blitar, total suara tidak sah pada Pilkada Kabupaten Blitar 2024 adalah 27.976.
Pada Pilkada Kabupaten Blitar 2020, pasangan Rini Syarifah-Rahmat Santoso berhasil menang dengan perolehan suara 365.365, dan mengalahkan pasangan petahana Rijanto-Marhaenis Urip Widodo yang memperoleh 255.694 suara.
Dengan total suara sah 620.969 suara, maka Rini-Rahmat berhasil mendapatkan porsi kemenangan 58,84 persen dan pasangan Rijanto-Marhaenis 41,16 persen.
Perlu diketahui, Rahmat Santoso mengajukan pengunduran diri dari kursi Wakil Bupati Blitar pada pertengahan Agustus 2023 dengan alasan mempersiapkan diri menjalankan tugas partai maju pada Pemilu Legislatif 2024 yang berlangsung awal 2024.
Meski demikian, perpecahan antara pria yang juga duduk sebagai Wakil Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jawa Timur itu dengan Rini Syarifah tak dapat disembunyikan selama keduanya memimpin roda pemerintahan Kabupaten Blitar. (asp)