Kamis, 23 Januari 2025 | 05:14 WIB
22.3 C
Blitar

Ratusan Petugas Peternakan Kabupaten Blitar Dikerahkan Hadapi Tanggap Darurat Wabah PMK

KANIGORO, BlitarRaya.com – Hadapi wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada ternak sapi yang kembali merebak sejak Oktober 2024 hingga sekarang, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar mengerahkan 128 personel petugas lapangan Tim Tanggap Darurat PMK Kabupaten Blitar.

“Mereka akan turun ke 248 desa dan Kelurahan di Kabupaten Blitar. Untuk melakukan edukasi pencegahan penyebaran PMK, penanganan ternak jika terjangkit PMK, serta investigasi dan pembaruan data,” ujar Eko Susanto, Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar, Rabu (15 Januari 2025).

Menurut Eko, di tengah ketersediaan vaksin PMK yang terbatas, upaya pencegahan dan penanganan dini menjadi lebih penting untuk dilakukan. Sehingga dikerahkan para petugas pendampingan peternak ini. Langkah pencegahan ini diantaranya dengan menjaga kebersihan kandang dan hewan, dan juga dengan penyemprotan desinfektan. “Juga agar tidak terjadi panic selling (jual ternak harga murah) karena takut terkena PMK,” ujar Eko.

Wabah PMK di Kabupaten Blitar sebenarnya sudah terjadi sejak 2022, namun hingga kini belum tertangani secara tuntas. Sehingga wabah ini masih menjadi momok, karena sering muncul kembali. Data di Kabupaten Blitar, pada 2022 ada 7.792 ternak ruminansia seperti sapi, domba, dan kambing yang terkena PMK.

Tahun 2023, kasus PMK turun dratis setelah adanya vaksinasi massal, ditemukan hanya 123 kasus. Namun, naik lagi pada 2024 menjadi 342 kasus. Dan naik lagi pada 2025 ini. Hingga pekan kedua awal Januari 2025 ini, sudah ditemukan total kasus PMK mencapai 463. Dimana positif PMK terdiri dari 270 sapi dan 5 domba, mati 36, dan dipotong paksa 17 ekor.

Para petugas yang diturunkan ini merupakan gabungan para pegawai dari Dinas Disnakkan Kabupaten Blitar, dokter hewan PDHI Cabang Jatim 8, personel Paravetindo Cabang Blitar Raya, dan termasuk para penyuluh pertanian.

Saat ini diperkirakan ada 563.580 ekor ternak beresiko PMK dari total sekira 570.000 populasi ternak di seluruh Kabupaten Blitar.

Pera petugas akan melakukan monitoring dan evaluasi, pengobatan dan vaksinasi, dan juga memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi terkait penyakit PMK ke masyarakat.

Setiap petugas akan menangani 2 desa/kelurahan.

Menurut Eko, saat ini Disnakkan Kabupaten Blitar telah menerima 7.050 dosis vaksin dari Dinas Peternakan Jawa Timur. Selain itu secara swadaya para peternak juga mengupayakan vaksin sendiri, diperkirakan sekira 10.000 dosis.

“Sehingga penanganan PMK bisa segera dilaksanakan. Baik dengan pengobatan bagi yang sudah terkena PMK, maupun dengan pencegahan melalui vaksinasi,” tambah Eko.
(hyu)

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan