Jumat, 14 November 2025 | 21:03 WIB
26.6 C
Blitar

Bencana Hidrometeorologi Ancam Blitar dan Sekitarnya, BMKG Minta Warga Lakukan Ini

-- advertisement --spot_img
-- advertisement --spot_img

BlitarRaya.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini dan imbauan terkait potensi bencana hidrometeorologi yang berpotensi menerjang Blitar Raya dan sekitarnya dalam sepekan mendatang. 

“Potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi,” ungkap BMKG Juanda dalam siaran pers yang diterima BlitarRaya.com, Jumat (14 November 2025).

BMKG menyebut hampir seluruh wilayah Jawa Timur saat ini telah memasuki musim hujan dan akan mengalami peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Peningkatan ini diperkirakan berlangsung hingga 19 November 2025.

Hujan lebat, angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor, puting beliung, atau hujan es bisa terjadi pada periode kritis ini.

Bencana hidrometeorologi tersebut, menurut BMKG Juanda, berpotensi terjadi di wilayah-wilayah berikut:

Kota dan Kab. Blitar, Kab. Trenggalek, dan Kab. Tulungagung, Kab. Jombang, Kota dan Kab. Kediri, Kota Batu, Kota dan Kab. Malang, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kota dan Kab. Madiun, Kab. Ponorogo, Kab. Magetan, Kota dan Kab. Mojokerto, Kab. Ngawi, Kab. Nganjuk, Kab. Pacitan, Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kota dan Kab. Pasuruan, Kota Surabaya, Kota dan Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang, Kab. Situbondo, Kab. Banyuwangi, Kab. Jember, Kab. Bangkalan, Kab. Pamekasan, Kab. Sampang, dan Kab. Sumenep.

Menurut BMKG, potensi bahaya yang ditimbulkan di wilayah-wilayah tersebut pada periode ini jauh lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya karena adanya pola siklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa. 

“Pola ini memicu terbentuknya daerah konvergensi di wilayah Jawa Timur dan berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan,” ungkap BMKG.

Selain itu, kata BMKG, masih terdapat gangguan gelombang atmosfer MJO, Kelvin dan 

Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur, serta suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura. Hal ini turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Karena itu, BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait selalu mewaspadai perubahan cuaca mendadak dan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Warga yang tinggal di daerah curam, tebing, atau perbukitan (terutama di Kabupaten Blitar bagian utara) diminta lebih berhati-hati, karena wilayah tersebut memiliki risiko lebih tinggi.

“Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” jelas BMKG.

Perkembangan cuaca dari sumber resmi BMKG bisa diakses melalui laman https://stamet-juanda.bmkg.go.id, akun media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989, dan WhatsApp 0895800300011. (mr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Jangan Lewatkan

-- advertisement --spot_img
- Advertisement -spot_img