BLITAR, Blitarraya.com – Kasus video “boleh bertukar istri” terus menggelinding. Terbaru, para tokoh agama yang berhimpun dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blitar melaporkan Gus Samsudin, pemilik video tersebut, ke polisi.
Ketua FKUB Kabupaten Blitar Agus Muadhin mengatakan, laporan tersebut dilayangkan setelah tercapai kesepakatan seluruh tokoh lintas agama di Blitar.
Para tokoh agama itu, menurut Agus, memiliki pandangan bahwa “ajaran” yang terkandung dalam video Samsudin itu melecehkan seluruh agama.
“Tidak ada agama yang memperkenankan umatnya untuk seperti yang ada pada konten Samsudin itu,” kata Agus di Mapolres Blitar, Kamis (29/2/2024).
Karena itulah, lanjut Agus, seluruh tokoh lintas agama di Blitar sepakat melaporkan Samsudin atas konten videonya tersebut.
Agus datang ke Mapolres Blitar bersama tokoh-tokoh agama: Islam, Hindu, Budha, Kristen, dan lainnya.
Kepada para jurnalis, Agus mengatakan laporan FKUB Kabupaten Blitar kepada polisi didasarkan pada konten video di kanal YouTube “Mbah Den (Sariden)”. Di kanal yang dikelola Samsudin, pemilik Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, ini terdapat percakapan antara orang yang digambarkan sebagai pemuka agama dengan beberapa jemaah. Pemeran tokoh agama mengatakan bahwa bertukar pasangan atau bertukar istri di kalangan jemaah tidak dilarang asalkan atas dasar suka sama suka.
Agus mengatakan, seluruh tokoh lintas agama mendukung dan mengharapkan langkah tegas Polri terhadap kasus ini. “Supaya tidak ada lagi orang membuat konten-konten agama hanya untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
Tokoh warga Desa Rejowinangun bernama Muhammad Jaiz menyebut sikap tegas polisi menangani kasus tersebut akan membuat warga tenang. Selama ini, ungkapnya, keberadaan Samsudin di desanya membuat ia dan warga lain tidak pernah merasa tenang.
“Apalagi sekarang ada kasus konten ini,” imbuhnya. (asp)
