BLITAR, Blitarraya.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati meminta masyarakat lebih aktif memberantas sarang nyamuk. Harapan ini disampaikan menyusul kian tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) saat ini.
Christine mengungkapkan, kasus DBD di Kabupaten Blitar telah meningkat tajam di bulan Februari 2024. Jumlahnya mencapai 88 kasus atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan 35 kasus yang sama pada Januari 2024 lalu.
Tingginya kasus DBD, lanjut Cristine, bisa dilihat sebagai tanda masyarakat kurang aktif menjalankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN ).
Menurutnya, peningkatan itu merupakan dampak dari masa peralihan musim penghujan. “Nyamuk berkembang biak dengan cepat pada masa peralihan tersebut,” terang Christine kepada Blitarraya.com, Kamis (29/2/2024).
Ia bersyukur, meski kasus DBD tinggi, sampai kini tidak ada kasus kematian akibat DBD.
Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah tingginya angka inveksi virus dengue (IVD). Meski tidak setajam peningkatan jumlah kasus DBD, peningkatan jumlah kasus IVD angkanya lumayan tinggi. Pada Januari 2024 terdapat 190 kasus dan pada Februari 2024 tercatat ada 191 kasus.
Dalam kasus IVD, kata Cristine, ada empat fase tingkat kesakitan. Yang paling ringan berupa demam dengue (DB), lalu DBD, dengue shock syndrome (DSS), dan yang paling berat adalah expanded dengue syndrome (EDS).
Cristine menyebut jumlah kasus IVD meninggi sejak November 2023, yaitu 51 kasus. Jumlah ini, lebih banyak dibandingkan jumlah kasus yang sama pada Oktober 2023 yaitu 38 kasus. Jumlah kasus meningkat menjadi 58 kasus pada Desember 2023 dan menjadi 190 kasus pada Januari 2024. (asp)