TALUN, BlitarRaya.com – Belasan orang yang mengaku warga nahdliyin dan anggota Barisan Serba Guna (Banser) Kabupaten Blitar mendatangi kediaman Rais Syuriyah Terpilih Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, Moh. Ardani Ahmad, di Pondok Pesantren Al Falah, Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Senin (22 April 2024).
Mereka bermaksud menemui Moh. Ardani Ahmad guna menyatakan penolakan mereka terhadap keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyelenggarakan pemilihan ulang Ketua tanfidziyah PCNU Kabupaten Blitar.
Melalui surat tertangga 22 Maret 2024, PBNU memutuskan membatalkan keterpilihan mantan Wakil Bupati Blitar Arif Fuadi sebagai Ketua Tanfidziyah Terpilih PCNU Kabupaten Blitar dan meminta Rais Syuriyah Terpilih Moh. Ardani Ahmad untuk memfasilitasi pemilihan ulang.
Beberapa orang yang mengaku sebagai warga nahdliyin tersebut, antara lain, adalah M Rohib, mantan Kepala Satkorcab Banser periode 1994-1998, serta Suwanda Aribawa yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro.
Pintu Gerbang Ponpes Tertutup
Mereka tiba di kompleks Ponpes Al Falah sekitar pukul 10.30 WIB dan bermasud masuk ke dalam area dimana kediaman Moh. Ardani Ahmad berada. Namun, pintu gerbang kompleks Ponpes Al Falah ditutup dengan penjagaan dari sejumlah santri.
Selanjutnya, mereka berunding di serambi masjid atau mushala yang terletak di seberah kompleks Ponpes Al Falah dimana disepakati Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Blitar M Makin bersama dua orang lainnya akan memediasi pertemuan.
Bertiga, Makin menemui Ardani Ahmad guna menyampaikan maksud dan kedatangan warga nahdliyin. Namun, sekitar 30 menit kemudian Makin keluar dari area Ponpes Al Falah dan menyatakan bahwa Ardani Ahmad tidak bersedia menemui mereka yang menyebut diri sebagai warga nahdliyin Kabupaten Blitar.
“Kita dari Banser tadi perwakilan ke dalam, bermaksud mediasi teman-teman yang ingin tabayun (klarifikasi) terkait pemilihan ulang Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Blitar. Tapi beliau intinya belum kerso, belum mau menemui,” ujar Makin ditemui BlitarRaya.com di lokasi.
“Alasannya karena berbarengan dengan agenda santri di dalam. Selain itu kalau mau klarifikasi kejelasan diminta menemui MWC (majelis wakil cabang) masing masing karena MWC sudah pernah diundang untuk membahas surat PBNU itu,” tambahnya.
Makin juga mengatakan bahwa Ardani Ahmad selaku Rais Syuriyah Terpilih mengaku hanya ditugasi PBNU untuk memfasilitasi pemilihan ulang Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Blitar.
“Beliau katakan, saya hanya petugas yang ditugaskan oleh PBNU,” tutur Makin.
Mengetahui penolakan untuk menemui Ardani Ahmad, juru bicara warga nahdliyin Kabupaten Blitar M Rohib mengatakan bahwa dirinya akan berunding dengan kader NU Kabupaten Blitar yang lain atas penolakan tersebut.
“Yang khawatir itu ada yang ngompori Kiai Ardani sehingga bersikap demikian. Kami ingin mencari sebenarnya siapa yang ada di belakang beliau,” ujar Rohib.
“Kami tidak mau, kenapa kok tidak berkenan menemui kami. Alasan yang disampaikan kepada kami tadi, karena sudah pernah menyampaikan kepada MWC,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pada Konfercab XVIII NU Kabupaten Blitar di Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Jeblog, Kecamatan Talun, 18-19 Februari 2023 lalu Arif Fuadi terpilih untuk posisi Ketua Tanfidziyah PCNU periode 2023-2028 dengan perolehan 150 suara.
Perolehan suara Arif Fuadi jauh di atas perolehan suara yang didapatkan para calon lainnya, yakni Arif Faizin dengan 59 suara, Masdain Rifa’i 48 suara, Agus Muadhin 18 suara, Habib Junaidi 4 suara, dan Masduki Rifa’i 1 suara. (asp)
Baca juga:
- Tolak Pemilihan Ulang Ketua Tanfidziyah, Kader Nahdliyin dan Banser Datangi Kediaman Rais Syuriyah NU Kabupaten Blitar
- Akan Dilengserkan PBNU, Ketua Terpilih PCNU Kabupaten Blitar Angkat Bicara
- Gus Ipul Ungkap Alasan PBNU Minta Pemilihan Ulang Ketua PCNU Kabupaten Blitar
- PBNU Minta Pemilihan Ulang Ketua PCNU Kabupaten Blitar, Gus Ipul: Sudah Melalui Proses Panjang