BLITAR, BlitarRaya.com – Ribuan warga Kabupaten Blitar terjangkit infeksi virus dengue (IVD) selama Januari 2024 hingga April 2024. Tujuh di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Christine Indrawati, mengungkapkan, total warga yang terinfeksi IVD dalam periode tersebut adalah 1.370 orang.
“Mulai Januari sampai Maret lalu, jumlahnya melonjak 2,5 kali lipat dibandingkan tahun lalu,” kata Christine, Senin (22/4/2024).
Berdasarkan data dinas yang ia pimpin, kata Christine, jumlah terbanyak ada di bulan Maret 2024. “Sedangkan April, memang masih tetap banyak, tapi tak sebanyak bulan Maret,” imbuhnya.
Rincian jumlah per bulan sejak Maret hingga April 2024, ungkap Christine, yakni 156 orang pada Januari, 306 orang pada Februari, 670 orang di bulan Maret, dan 238 orang pada April (data hingga 22 April 2024).
Dari jumlah tersebut, 7 orang tercatat meninggal: 1 orang pada Februari, 1 orang pada Maret, dan 5 orang pada April. Namun Christine tidak mengurai lebih lanjut berapa saja umur mereka.
Kenaikan jumlah penderita DB, lanjut Christine, tidak hanya terjadi di Kabupaten Blitar. “Secara nasional, Kementerian Kesehatan merilis ada peningkatan bahkan tiga kali lipat,” ujarnya.
Christine menyebut kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh cuaca yang dipengaruhi badai El Nino.
Yang tak kalah penting, kata Christine, adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). “Banyak orang yang abai karena nyamuk penyebab DB, yakni Aedes Aegypti, bertelur di air yang jernih dan tenang,” jelas Cristine.
Karena itu, Christine mengimbau masyarakat rajin membuang air jernih dan tenang agar perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti bisa dihambat.
Christine menjelaskan ada empat fase tingkat kesakitan dalam kasus IVD. Keempat fase tersebut, mulai yang paling ringan hingga yang paling berat, adalah demam dengue (DB), demam berdarah dengue (DBD), dengue shock syndrome (DSS), dan expanded dengue syndrome (EDS). (mr)
