BLITAR, BlitarRaya.com – Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah, menyampaikan kabar gembira terkait usia harapan hidup dan angka kematian di Kabupaten Blitar.
Menurut bupati yang akrab disapa Mak Rini itu, pada tahun 2023 usia harapan hidup di Kabupaten Blitar telah mencapai 75,12 tahun, pertanda bahwa kondisi kesehatan masyarakat semakin baik.
“Meningkatnya usia harapan hidup ini merupakan salah satu indikator utama keberhasilan program kesehatan di Kabupaten Blitar,” ujar Bupati Rini Syarifah, kepada BlitarRaya.com, Minggu (28 April 2024).
Selain usia harapan hidup, kabar gembira juga terkait angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Blitar yang turun tajam dari tahun ke tahun.
“Pada tahun 2021, terdapat 69 kasus kematian ibu, yang kemudian turun drastis menjadi 17 kasus di tahun 2022, dan 6 kasus di tahun 2023,” ungkap Mak Rini.
Tren positif, lanjut Mak Rini, juga terlihat pada angka kematian bayi yang mengalami penurunan dari 110 kasus di tahun 2021 menjadi 85 kasus di tahun 2022, lalu turun lagi menjadi 65 kasus di tahun 2023.
“Penurunan angka kematian ibu dan bayi ini membuat kami bahagia, karena berarti komitmen dan kerja keras Pemkab Blitar dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak selama ini tidak sia-sia,” jelasnya.
Mak Rini menyebut Pemkab Blitar juga berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan pencegahan stunting dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, angka prevalensi stunting turun dari 14,5% di tahun 2021 menjadi 14,3% di tahun 2022.
“Data tersebut menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 0,3%. Memang terbilang kecil, tetapi harus disyukuri karena menunjukkan adanya langkah positif dalam memerangi stunting,” ujarnya. (adv/mr)