KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Aktivis dan politisi senior Blitar, Mohammad Trijanto, mengaku kaget atas inisiatif relawan pendukungnya yang telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Blitar di DPC PDIP Kota Blitar, Jumat (3 Mei 2024).
Karena itu, untuk menghormati upaya para relawannya itu, lanjut Trijanto, dirinya siap mengikuti tahap demi tahap proses pendaftaran bakal calon Wali Kota Blitar dari PDIP.
“Saya terkejut dan tidak menyangka bahwa relawan memiliki inisiatif seperti ini. Namun, saya sungguh menghargai dedikasi mereka. Saya patut memberi penghargaan atas kemandirian mereka dalam bergerak bersama seluruh lapisan masyarakat, tanpa bantuan biaya atau arahan,” kata Trijanto dalam pernyataan kepada para awak media pada Sabtu (4 Mei 2024).
Menurutnya, dirinya masih di luar kota ketika para relawan mengambil inisiatif mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Blitar di kantor DPC PDIP Kota Blitar Jumat.
Trijanto juga mengaku tak bisa marah kepada mereka, mengingat ada hak setiap orang untuk berpartisipasi dalam demokrasi.
“Saya tidak marah, karena saya mengerti bahwa itu adalah hak mereka. Namun, saya tetap terkejut dengan kejadian ini,” ujarnya.
Ditanya lebih lanjut responsnya terhadap langkah para relawan pendukungnya ini, Trijanto mengaku bahwa ia tidak bisa menolak keinginan rakyat.
“Jika memang ada dukungan dari masyarakat dan semua elit politik menyetujui langkah relawan ini, saya akan terpaksa mengikuti proses pemilu tahap demi tahap,” katanya.
Seperti diketahui, sejumlah relawan telah mengambil langkah berani dengan formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Blitar pada Pilkada 2024 mendatang, di kantor DPC PDIP Kota Blitar.
- Baca juga: Tak Menyerah Gagal Maju DPD, Trijanto Kini Ambil Formulir Bakal Calon Wali Kota Blitar via PDIP
PDIP Kota Blitar merupakan partai dengan kursi terbanyak di DPRD Kota Blitar.
Koordinator relawan, Joko Agus Prasetyo, mengatakan ke para awak media tentang alasan upayanya itu, “Kami ingin ada calon alternatif pemimpin Kota Blitar dalam Pilkada mendatang. Pemimpin yang benar-benar dari wakil rakyat, dikenal rakyat, dekat rakyat, dan anti korupsi.”
Menurut Trijanto, alasan di balik langkah para relawan itu, adalah karena adanya krisis kepemimpinan yang dianggap sosok yang bersih, demokratis, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Pilkada harus melahirkan pemimpin yang berasal dari kesadaran rakyat,” tambahnya.
Mohammad Trijanto dikenal sebagai politisi dan aktivis antikorupsi. Ia adalah pendiri Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) dan Ketua Umum Rakyat Tuntut Amanat Keadilan (Ratu Adil).
Sudah dua kali dia berlaga dalam pemilihan umum memperebutkan kursi menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mewakili Jawa Timur, namun masih belum beruntung.
Menurut relawan pendukungnya, tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun dalam mengikuti pemilu legislatif untuk kursi DPR RI, pada Februari 2024 lalu, M Trijanto berhasil mengumpulkan suara hampir 100 ribu di Blitar, dan sekitar 1 juta suara untuk seluruh Jawa Timur.
“Sekarang, kalau ada sentuhan partai politik (PDIP, Red.) pasti akan lebih bagus lagi, dan kami yakin Mas Tri (Trijanto) akan bisa menjadi Wali Kota Blitar,” ujar relawannya. (hyu)
