BlitarRaya.com – Warga Blitar hingga Nganjuk diminta tidak melakukan kegiatan di area sepanjang aliran Sungai Brantas pada hari Senin-Jumat pekan pekan depan, tanggal 20-24 Mei 2024. Pasalnya, pada periode tersebut akan ada flushing atau penggelontoran Waduk Wlingi dan Bendungan Lodoyo.
“Kami akan melaksanakan flushing Waduk Wlingi dan Bendungan Lodoyo pada tanggal 20 hingga 24 Mei 2024. Karena itu, kami sangat berharap masyarakat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan, baik menjala ikan atau memancing, khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas,” kata Direktur Operasional Perum Jasa Tirta (PJT) I, Milfan Rantawi, Rabu (15 Mei 2024) siang.
Milfan menjelaskan, aliran sungai Brantas, khususnya wilayah hulu, yang patut diwaspadai terbentang dari Blitar, Tulungagung, Kediri, hingga Nganjuk.
“Ada bahaya mengancam di sana karena selama flushing berlangsung, debit air di Sungai Brantas akan meningkat secara signifikan,” jelasnya.
Menurut Milfan, PJT I melakukan flushing untuk menjaga fungsi waduk dan memastikan PLTA berfungsi optimal. Rencana semula, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 13-17 Mei 2024. Tapi jadwal diubah menjadi 20-24 Mei 2024 karena hingga kini masih ada kebutuhan air di daerah irigasi Lodoyo-Tulungagung (Lodagung).
“Penggelontoran ini penting untuk menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendungan Lodoyo dari sedimentasi. Juga, agar PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan,” ujar Milfan.
Pentingnya flushing bagi Bendungan Lodoyo, kata Milfan, adalah karena bendungan ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1×4,7 MW dan berperan penting sebagai pengatur debit (afer bay) PLTA Wlingi.
“Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo, serta bagi perikanan darat dan pariwisata,” kata Milfan.
Adapun Bendungan Wlingi, lanjut Milfan, merupakan tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodagung timur seluas 13.000 hektare. Flushing bagi bendungan ini penting karena untuk mengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 x 27 MW.
“Juga sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud dan menjaga perikanan darat dan pariwisata bendungan tersebut,” imbuhnya. (mr)