Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:30 WIB
30 C
Blitar

Mbah Makrus Haji Tertua Kabupaten Blitar: Daftar Usia 86 Tahun, Berangkat Usia 97 Tahun

KANIGORO, BlitarRaya.com – Mbah Makrus bin Mat Kaseran, warga Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, tahun ini menjadi peserta paling sepuh di antara 930 Calon Jamaah Haji (CJH) dari Kabupaten Blitar. Usianya sudah 97 tahun pada saat berangkat pada 29 Mei 2024 pekan depan. 

Meskipun sudah sepuh, semangat mbah Makrus tidak pudar sedikit pun untuk menunaikan panggilan menjalankan rukun kelima Islam itu. 

Ia mengatakan telah mengikuti semua persiapan, termasuk manasik haji. “Cukup melelahkan, tapi semua bisa saya ikuti, meskipun dengan jalan pelan-pelan,” ungkapnya.

Di usia yang hampir menginjak seabad, seluruh kemampuan fisiknya masih bagus. Hanya penglihatan dan pendengaran yang agak berkurang. Namun, masih berfungsi tanpa harus menggunakan alat bantu. 

Selain mengikuti delapan kali manasik haji (pelatihan ibadah haji), mbah Makrus mengaku rajin olahraga untuk meningkatkan stamina fisik jelang keberangkatan haji ini. 

“Tidak ada persiapan khusus. Hanya jalan-jalan dan bersepeda keliling desa. Saya dulu pendekar silat, masih hapal jurus-jurusnya,” ujarnya.

Siti Martiah, anak bungsu Mbah Makrus, menceritakan, kelima anak dan cucu-cucunya terus mendampingi persiapan Mbah Makrus menjelang keberangkatan haji. Salah satunya adalah melatihnya kembali agar mengonsumsi nasi. 

“Sudah sepuluh tahun belakangan ini, bapak tidak makan nasi,” ujar Martiah. 

Mbah Makrus, kata Martiah, lebih suka makan ketela rebus, jagung, dan ketan. Karena makanan ini, akan sulit ditemui selama menjalankan ibadah haji nanti, maka anak-anak dan cucu melatih Mbah Makrus kembali makan nasi. 

Martiah yakin dengan makan nasi, fisik Mbah Makrus lebih bertenaga lagi saat menjalankan ibadah haji nanti. 

“Dia mulai lagi makan nasi sedikit demi sedikit, hingga lama-kelamaan jelang keberangkatan haji ini dia sudah kembali menghabiskan sepiring nasi tiap hari,” tambah Martiah.

Menurut Mbah Makrus, dirinya telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Dengan membayar biaya haji dari tabungan sebagai buruh tani dan ditambah dengan bantuan dana dari lima anak-anaknya. 

Sebenarnya ia berharap bisa menjalankan ibadah haji bersama dengan istrinya. Namun sang istri meninggal 2 tahun lalu. 

“Biaya haji dari tabungan sebagai buruh tani, juga sama dibantu sama anak-anak saya,” terang Mbah Makrus tersenyum.

Jelang dua pekan sebelum berangkat, berbagai perlengkapan ibadah haji seperti baju dan bawaan lain yang akan dibawa ke tanah suci sudah lengkap Mbah Makrus siapkan. Koper yang membawa perlengkapan juga sudah diterima dan dikirimkan melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). (hyu)


Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan