Kamis, 21 November 2024 | 19:07 WIB
25.3 C
Blitar

Tatkala Israel Melawan Seluruh Peradaban Kemanusiaan

WIB

DALAM beberapa hari terakhir, di layar kaca TV rumah kita bertumpuk dua berita. Satu berita mengenai riuhnya pemberitaan haji. Di tempat yang sama, di jazirah Arab,  diberitakan kebrutalan serangan Israel atas Palestina. 

Setelah Gaza habis seperti kota mati, Israel dengan sekuat tenaga menghancurkan kota Rafah, tidak saja fisik kotanya, namun sampai dengan manusia yang menghuninya. Kamp pengungsi, rumah sakit di bom. Tidak peduli lagi status warga sipil atau bukan, semua dianggap anggota kelompok bersenjata Hamas.

Israel sama sekali tidak peduli pada Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights, disingkat ICCPR) Tahun 1949 mengenai perlindungan terhadap sipil dalam situasi perang. 

Bahkan lokasi-lokasi gawat darurat, rumah sakit dan pengungsian tidak luput dari bom dan rudal. Lebih miris lagi, sebagai peradaban dunia modern, Israel menolak perintah Mahkamah Internasional (ICJ) agar Israel menghentikan serangan di Rafah, Palestina, sambil terus membakar tubuh anak-anak Rafah.

Tentu, sebagai sesama warga bumi, kita kecewa terhadap sikap buruk terhadap sesama yang mengatasnamakan kedaulatan negara, otonomi atas eksistensi manusia, dan perasaan terancam oleh manusia lain. Sebab, mestinya dimaknai bahwa suku-suku bangsa yang beragam sebagai jembatan saling mengenal satu sama lain dan saling berbuat baik.

Maka wajar sikap kecewa itu muncul sebagai protes, misalnya dalam bentuk unjuk rasa boikot Israel. Wajar juga kalau kita sangat tergerak memberikan dukungan kepada Rafah dan Gaza dengan mengirimkan solidaritas bantuan. 

Dunia internasional sedang melawan Israel dengan caranya sendiri yaitu dengan menggalang solidaritas, gerakan All Eyes on Rafah yang didukung oleh banyak selebriti dunia yang selama ini kita anggap antisosial. 

Kesadaran ini harus kita glorifikasi, kita luaskan seluas-luasnya sampai kemudian mata Israel mengerti bahwa dia tidak sedang melawan Palestina, tidak sedang melawan orang Islam, namun melawan seluruh peradaban kemanusiaan. (*)

Tentang Penulis:

  • Farhan Mahfuzhi adalah anggota Dewan Redaksi BlitarRaya.com

Jangan Lewatkan

Populer