JAKARTA, BlitarRaya.com – Jemaah haji Indonesia yang berada Madinah dan menunggu jadwal kepulangan tahap II, dilarang menukar gelangnya dengan gelang jemaah lain.
“Jangan tukar-menukar gelang dengan jemaah lain,” kata Widi Dwinanda, anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (26 Juni 2024).
Gelang yang dimaksud Widi adalah gelang identitas yang memuat beragam informasi, antara lain nomor paspor, nomor kloter, asal embarkasi, dan nama jemaah.
Jemaah haji yang telah menyelesaikan rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), secara berangsur-angsur melakukan perjalanan ke Madinah mulai 26 Juni 2024 hingga 13 Juli 2024.
“Tiba di Madinah, sambil menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air, jemaah bisa beribadah dan melakukan ziarah ke sejumlah tempat bersejarah yang ada di Kota Nabi,” ujar Widi.
Gelang identitas, lanjut Widi, harus tetap dipakai selama menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut, agar petugas tidak kesulitan memberikan bantuan jika jemaah mengalami masalah.
“Selain tetap memakai gelang, jemaah diminta membawa paspor, visa, dan identitas diri lainnya,” ujarnya.
Widi mengingatkan jemaah haji agar selalu pergi dan pulang secara berkelompok untuk menghindari risiko tersesat atau kesulitan menemukan jalan.
Pemulangan Tahap II Mulai 4 Juli 2024
Pemulangan tahap kedua jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Tanah Air akan dilaksanakan tanggal 4-21 Juli 2024.
Mereka saat ini masih berada di Makkah, tetapi sebagian akan menuju Madinah hari ini.
“Perjalanan jemaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah dilakukan tanggal 26 Juni-13 Juli 2024,” ungkap Widi.
Sementara itu, pada pemulangan tahap pertama, 28.593 jemaah haji dan petugas telah diterbangkan ke Tanah Air dalam 72 kelompok terbang (kloter).
Sebanyak 18 kloter dengan jumlah haji 7.162 orang dipulangkan lagi pada hari ini, Rabu (26 Juni 2024).
Mereka diterbangkan menuju debarkasi masing dengan rincian sebagai berikut:
- Debarkasi Surabaya (SUB): 1.113 jemaah (3 kloter)
- Debarkasi Solo (SOC): 1.080 jemaah (3 kloter)
- Debarkasi Kertajati (KJT): 880 jemaah (2 kloter)
- Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG): 833 jemaah (2 kloter)
- Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS): 440 jemaah (1 kloter)
- Debarkasi Batam (BTH): 450 jemaah (1 kloter)
- Debarkasi Padang (PDG): 393 jemaah (1 kloter)
- Debarkasi Medan (KNO): 360 jemaah (1 kloter)
- Debarkasi Lombok (LOP): 393 jemaah (1 kloter)
- Debarkasi Makassar (UPG): 900 jemaah (2 kloter)
- Debarkasi Banjarmasin (BDJ): 320 jemaah (1 kloter)
(mr)