Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:34 WIB
30 C
Blitar

Beri Sambutan Bahasa Jawa pada Larung Sesaji Pantai Serang, Mak Rini Gaungkan Potensi Pariwisata Blitar

PANGGUNGREJO, BlitarRaya.com – Bupati Blitar Rini Syarifah atau Mak Rini memberikan sambutan dalam Bahasa Jawa saat menghadiri prosesi upacara adat Larung Sesaji di Pantai Serang, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Selasa (9 Juli 2024).

Dalam sambutannya, Mak Rini menyebut tradisi Larung Sesaji tidak hanya menjadi upacara adat Jawa yang harus dijaga kelestariannya namun juga menjadi event budaya yang dapat mempromosikan pariwisata bukan hanya Pantai Serang namun juga kekayaan destinasi pariwisata di Kabupaten Blitar.

Wontenipun adicara adat Larung Sesaji punika ugi dados tetenger adiluhung ugi endahing kabudayan adat Jawi mliginipun ing Kabupaten Blitar, ingkang kedah tansah dipun uri-uri ugi kawarisaken dhumateng para putra wayah (Adanya prosesi adat Larung Sejaji ini juga menjadi penanda luhur dan indahnya kebudayaan Jawa khususnya di Kabupaten Blitar yang harus selalu dijaga dan diwariskan kepada generasi muda),” kata Mak Rini dalam naskah sambutan yang diterima BlitarRaya.com, Rabu (10 Juli 2024).

Wusananipun saged dados sarono kangge masaraken pariwisoto khususipun kaendahan gisiking samodro wontening tlatah Blitar (Akhirnya bisa menjadi sarana untuk memasarkan pariwisata khususnya keindahan pantai selatan di wilayah Blitar),” tambahnya.

Mak Rini menambahkan bahwa tradisi larung sesaji mengawali bulan suro dalam Penanggalan Jawa sebenarnya tidak hanya digelar di Pantai Serang namun juga di sejumlah lokasi di sepanjang pantai selatan Blitar.

Meski demikian, ujarnya, Larung Sesaji Pantai Serang merupakah salah satu upacara adat yang telah bertahun-tahun secara konsisten dilakukan dalam skala yang cukup besar dan meriah sehingga masuk sebagai event unggulan wisata Kabupaten Blitar.

Bupati perempuan pertama Kabupaten Blitar itu menambahkan bahwa terdapat sejumlah prosesi upacara tradisional di Kabupaten Blitar yang telah masuk dalam Kalender Pariwisata Jawa Timur, yakni Siraman Pusaka Kiai Pradah di Kecamatan Sutojayan dan Pisowanan Agung di Pendopo Ronggo Hadi Negoro.

Pramilo menika mangga upacara adat kados meniko kito sengkuyung ugi dipun uri uri mugi dados aken khasanah wisata unggulan wontening Blitar (Karenanya mari upacara adat seperti ini kita dorong dan lestarikan bersama sehingga dapat memperkaya hasanah wisata unggulah di Blitar),” tuturnya.

7 tumpeng jelang 7 abad Kabupaten Blitar

Pada kesempatan itu, Rini juga menyebut adanya persembahan 7 tumpeng atau gunungan dari Pemerintah Kabupaten Blitar yang disertakan pada prosesi Larung Sesaji Pantai Serang.

Tujuh tumpeng itu, ujar Mak Rini, dipersembahkan oleh sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab sebagai penanda menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Blitar yang ke-700 atau 7 abad pada Agustus mendatang.

“Menjelang 700 tahun Kabupaten Blitar dari Dinas-dinas memberikan sumbangsih hasil bumi, dan juga dari UMKM 7 tumpeng. Ini baru tahun ini diacarakan di Larung Sesaji,” ujar Rini kepada awak media usai berlangsungnya prosesi.

Rini menyampaikan harapannya bahwa jerih payah yang telah dilakukan Kepala Desa Serang dan warganya dalam menjaga kelestarian upacara Larung Sesaji akan memberikan dampak positif nyata termasuk dalam bidang ekonomi.

Sementara itu, Kepala Desa Serang Dwi Handoko mengatakan bahwa upacara Larung Sesaji merupakan wujud simbolik rasa syukkur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya sumber penghidupan baik dari pertanian maupun kelautan.

“Salah satu simbol pentingnya berupa tumpeng lanang dan tumpeng wadon yang semuanya berasal dari hasil bumi di Desa Serang,” tuturnya. (asp/adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Pilkada 2024 Blitar Raya

Dinamika terkini Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024 & Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024.

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan