SANANKULON, BlitarRaya.com – Suasana penyerahan BPKB mobil siaga di kediaman anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Guntur Wahono, Desa Sumberejo, Kecamatan Sanankulon, Minggu (11 Agustus 2024) pagi, sontak gaduh saat Ketua PAPDESI Kabupaten Blitar menyebut nama Rukem Ahli Kubur melalui pengeras suara.
Penyebutan nama rukem (rukun kematian) itu membuat sebagian besar dari puluhan kepala dan perangkat desa dari Kabupaten Blitar dan Tulungagung terdengar memberikan komentar ke rekan di kanan dan kiri tempat duduk masing-masing. Sebagian lainnya terdengar tertawa cekikikan.
“Iya. Ini namanya memang Rukem Ahli Kubur yang menjadi salah satu pokmas (kelompok masyarakat) yang menerima bantuan mobil siaga,” ujar Triono kepada BlitarRaya.com di sela kegiatan pembagian BPKB tersebut.
“Ini rukem dari Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari,” tambah Triono sembari tersenyum.
Triono menyebut nama Rukem Ahli Kubur saat memanggil perwakilan kelompok masyarakat penerima mobil siaga untuk maju menerima penyerahan BPKB.
Rukem Ahli Kubur adalah salah satu dari 34 kelompok masyarakat di Kabupaten Blitar dan Tulungagung yang menjadi penerima bantuan mobil siaga merk Wuling dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui APBD tahun anggaran 2023 lalu.
Sebanyak 34 mobil siaga itu telah diserahkan ke kelompok masyarakat penerima manfaat beberapa waktu lalu namun baru saat ini BPKB diserahkan. Hadir pada kegiatan Camat Sanankulon Ahmad Basuki Wibowo serta staf Biro Kesra pada Sekretariat Daerah Pemprov Jatim Imelda.
Dalam sambutannya, Guntur menyinggung pentingnya kelompok masyarakat penerima bantuan mobil siaga merawat dengan baik mobil bantuan Pemprov Jatim tersebut.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu juga meminta agar penerima mobil siaga tidak melepas atau pun menutupi stiker yang ditempel di bodi mobil berisi logo Pemprov Jatim dan juga foto dirinya.
“Kalau Pemprov Jatim tahu mobil bantuannya tidak lagi terdapat logo Pemprov, pasti tersinggung. Jadi harus tetap ada,” ujarnya.
Tentang keberadaan foto dirinya pada stiker yang ditempelkan di bodi mobil siaga itu, Guntur menyinggung perannya sebaai perantara penyampaian surat permintaan bantuan tersebut ke Pemprov Jatim melalui kewenangan selaku anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim.
“Mbok yo ben to pak pak enek gambarku ndek kono. Paling ora yen ono gambare bocah kuwi, mobil bantuan ini tidak akan digunakan untuk pergi ke tempat karaoke atau lainnya,” ujar Guntur disambut tawa hadirin.
Dengan nada bercanda, Guntur lantas mempertanyakan bahwa keberadaan foto dirinya di 34 mobil siaga bantuan Pemprov itu toh tidak membuat perolehan suaranya pada Pemilu 2024 yang berlangsung Februari lalu lantas bertambah.
“Malah turun suara saya,” ungkapnya kembali disambut tawa mereka yang hadir.
Pada kesempatan itu, Ketua PAPDESI Kabupaten Blitar Triono mengungkapkan rasa terimkasihnya atas bantuan mobil siaga yang telah direalisasikan melalui dana aspirasi Guntur Wahono. Kata Triono, dari 220 desa di Kabupaten Blitar baru sekitar 100 yang memiliki mobil operasional.
“Bantuan mobil siaga ini tentu sangat bermanfaat bagi warga desa baik untuk keperluan membantu warga sakit mendapatkan pelayanan kesehatan atau pun untuk keperluan operasional desa lainnya,” terangnya.(asp)