KESAMBEN, BlitarRaya.com – Gelaran karnaval se-Kecamatan Kesamben, untuk merayakan HUT RI ke-79, sore hingga malam hari ini, Sabtu (24 Agustus 2024), berlangsung meriah.
Acara dimulai sekira pukul 15.30 WIB dan diperkirakan akan berlangsung hingga lepas tengah malam, bahkan mungkin hingga esok pagi, karena ada lebih 20 tim/grup yang tampil.
Berbagai tema budaya dipertontonkan di sepanjang rute karnaval, dari start di halaman SDN Kesamben 7 hingga finish di Lapangan Babadan, Desa Kesamben.
Lebih dari 5.000 warga setempat dan dari desa-desa sekitar memadati kanan-kiri jalan sepanjang 2,5 kilometer rute karnaval.
Di tempat finish, lapangan Babadan, disediakan panggung hiburan berukuran besar yang menjadi arena penampilan puncak pertunjukan tari-tarian dari masing-masing tim budaya.
Camat Kesamben, Heri Widyatmoko, mengatakan apresiasinya terhadap semua peserta karnaval.
“Terima kasih atas kontribusinya pada acara budaya Kesamben Carnival 2024. Acara ini digelar untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-79,” ujar Heri dalam sambutan.
Pembukaan acara juga dihadiri para pejabat Forkompimcam Kesamben dan tokoh masyarakat setempat.
Menurut Heri, warga sangat antusias mengikuti karnaval budaya ini. Hal ini terlihat dari adanya lebih 20 grup/tim penampil budaya yang ikut dalam karnaval kali ini.
Tim-tim tersebut adalah utusan dari desa-desa se-Kecamatan Kesamben, dari dinas OPD dan sekolah-sekolah di Kesamben, dan tim-tim dari kelompok pemuda dan Karang Taruna se-Kesamben.
Desa Kemirigede, menampilkan tim budaya dengan tema Fragmen Kresnayana dalam karnaval ini, yang menampilkan berbagai busana adat Jawa dalam cerita pewayangan Srikandi Senopati.
Kepala Desa Kemirigede, Hari Purnawan, tampak mendampingi langsung tim budaya desanya.
“Kami mengangkat tema Kresnayana yang juga populer di Blitar dalam pertunjukan teater Festival Kresnayana yang diambil dari cerita di relif Candi Penataran,” ujar Hari Purnawan.
Selain dari Kemirigede, berikut beberapa tim dan tema yang diusung pada karnaval se-Kecamatan Kesamben hari ini:
- Karang Taruna Desa Kesamben mengangkat tema budaya “The Spirit Of Papua.”
- Tim budaya dari Desa Bumirejo mengangkat tema arak-arakan Cerita Rakyat Asal Usul Reog Ponorogo.
- Tim dari Desa Pagerwojo mengangkat tema budaya Bali Culture.
- Tim siswa SDN Kesamben 7 mengangkat tema Romansa Cinta Tunggul Ametung.
- Tim dari SMP Negeri 1 Kesamben mengangkat tema budaya Rama dan Shinta.
- Tim dari Madrasah Ibtidaiyah Safinatul Ulum mengangkat tema Joko Tarub Nawang Wulan.
- Para siswa dari SMA Negeri 1 Kesamben mengangkat tema Roro Jongrang (1000 candi).
- Tim budaya dari Desa Siraman memamerkan deretan adi busana Batik Ciprat Kinasih.
- Tim penampil budaya dari Desa Jugo mengangkat tema Wayang Modern.
- Para siswa dari SMK Pemuda 3 Kesamben mengangkat tema Sri Tanjung.
- Desa Tepas mengangkat tema cerita Semar Mbangun Kahyangan.
- Desa Tapakrejo menampilkan tema Ande-Ande Lumut.
- Para siswa SMK Pemuda 1 Kesamben menampilkan tema Aryo Blitar.
- Penampil dari Desa Pagergunung menampilkan tema Sarip Tambak Yoso yang sangat populer sebagai cerita ludruk.
- Desa Sukoanyar menampilkan tema hiburan Bawang Merah Bawang Putih.
(hyu)
