BlitarRaya.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat menepis tudingan sikap lambat dalam memberikan pertolongan dan penanganan medis terhadap siswa MTs Al Mahmud, Ponggok, M Keisa Anwar Alfairus (MKA) yang mengalami luka tusuk paku pada kepala bagian belakang.
MKA, 13 tahun, dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Blitar itu dua pekan lalu, Minggu (15 September 2024), dalam kondisi tidak sadar. Sebagaimana diberitakan, MKA akhirnya meninggal di ruang ICU RSKK Kediri di Pare dua hari kemudian, Selasa (17 September 2024).
Direktur RSUD Srengat Mochammad Baehaki melalui keterangan tertulis yang diterima BlitarRaya.com, Sabtu (28 September 2024), menuturkan kronologi penanganan medis MKA di RSUD Srengat.
Menurut Baehaki, MKA tiba di RSUD Srengat pukul 6.58 WIB dengan diantar pengurus pondok dan keluarga dengan kondisi lemah dan mengalami penurunan kesadaran.
“Keterangan dari pengantar pasien, kepala pasien baru saja terbentur balok yang ada pakunya. Paku sudah dicabut sesaat setelah kejadian, namun setelah itu pasien cenderung tidur, gelisah, mual dan muntah,” tuturnya.
Baca juga: Siswa MTs di Ponggok Tewas Diduga Akibat Lemparan Papan Kayu Berpaku
Selanjutnya, kata dia, pasien menjalani pemeriksaan CT scan yang hasilnya keluar pukul 08.50 WIB dengan kesimpulan adanya pendarahan otak. Dokter bedah umum, ujarnya, menyarankan agar pasien dirujuk ke dokter spesialis bedah saraf.
Namun, kata Baehaki, RSUD Srengat tidak memiliki dokter spesialis beda saraf sehingga berupaya merujuk pasien ke sejumlah rumah sakit terdekat yang memiliki dokter spesialis bedah saraf.
Sementara itu, ujarnya, petugas melakukan sejumlah tindakan guna menstabilkan pasien, antara lain dengan, pemberian obat, intubasi (pemberian napas buatan), dan pemasangan ventilator karena pasien belum stabil untuk pemindahan atau mobilisasi menuju rumah sakit rujukan.
Konfirmasi dari rumah sakit penerima rujukan, kata dia, baru didapatkan pukul 12.57 WIB, tapi karena kondisi pasien belum stabil, pemindahan MKA ke rumah sakit rujukan baru dapat dilakukan pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Paman Kisahkan Meninggalnya Santri Ponpes di Ponggok Akibat Lemparan Kayu Berpaku
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, paman MKA, Rikky Susanto, mengatakan bahwa keponakan laki-lakinya itu akhirnya dinyatakan meninggal pada Selasa (17 September 2024) pagi setelah menjalani perawatan selama dua malam satu hari di ICU RSKK Kediri.
Meskipun, kata Rikky, MKA meninggal sebelum sempat menjalani operasi lantaran kondisinya tak kunjung stabil.
MKA atau Keisa Anwar adalah siswa MTs Al Mahmud, Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar yang tewas setelah terkena lemparan balok kayu berpaku dari seorang ustadz atau guru bernama inisial U.
Meski insiden terjadi pada Minggu (15 September 2024), namun baru terungkap ke publik 13 hari kemudian, Jumat (27 September 2024), sehingga menyisakan dugaan adanya upaya untuk menutup kasus.
Pihak Polres Blitar Kota segera mengonfirmasi adanya insiden yang mengakibatkan tewasnya Keisa Anwar namun tidak memberikan penjelasan kenapa penanganan kasus belum ditingkatkan ke penyidikan dan belum ada penetapan tersangka. (asp)