BlitarRaya.com – Media internasional BBC News hari ini, Kamis (17 Oktober 2024), menyoroti penolakan tim nasional (timnas) sepakbola Bahrain untuk berlaga di Indonesia pada lanjutan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia zona Asia putaran ketiga. Ancaman pembunuhan disebut sebagai latar belakangnya.
“Tim sepakbola nasional Bahrain mengatakan mereka tidak akan memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Indonesia, untuk ‘melindungi keselamatan’ tim,” tulis BBC News pada paragraf pertama berita bertajuk “Bahrain won’t play football in Indonesia due to ‘safety’” itu.
“Para pemain negara Teluk menjadi sasaran ancaman pembunuhan online dari penggemar Indonesia menyusul hasil imbang kontroversial 2-2 antara tim kedua negara pekan lalu, menurut Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA),” tulis BBC News di paragraf berikutnya.
Seperti diketahui, kontroversi di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada 10 Oktober 2024 itu dipicu wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, yang tidak meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan pada menit 96+6, padahal waktu tambahan yang ditentukan hanya 6 menit.
Saat itu skor 1-2 untuk keunggulan Indonesia. Al-Kaf baru meniup peluit panjang setelah Bahrain mencetak gol pada menit 90+9. Pertandingan pun berakhir dengan skor 2-2.
Perpanjangan waktu hingga 3 menit dari waktu tambahan yang ditentukan ini menimbulkan protes keras dari para pemain, pelatih Shin Tae-yong, dan anggota tim lainnya. Manajer timnas Indonesia, Sumarji, bahkan harus diganjar kartu merah karena protesnya dianggap terlalu keras.
Namun komentar miring terhadap kepemimpinan wasit Al-Kaf terus bergulir. Salah satunya dari anggota eksekutif Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga. “Sepertinya mereka memperpanjang waktu tambahan hanya untuk memungkinkan Bahrain mencetak gol penyeimbang,” ujarnya.
Sorotan tajam juga datang dari sejumlah media internasional. Media Amerika Serikat, ESPN, menyatakan Indonesia hampir mencatatkan kemenangan bersejarah sebelum gol Bahrain yang kontroversial membuyarkan harapan itu.
Channel News Asia (CNA) dari Singapura menerbitkan berita berjudul “Got robbed: Outrage in Indonesia over late equaliser denying country historic World Cup Qualifiers win“. Sementara itu, VI.nl dari Belanda menyebut kemenangan Indonesia “dirampok” oleh wasit yang partisan.
[Next: Membahayakan nyawa]