BLITAR, Blitarraya.com — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Blitar, Baharuddin, menyambut baik pemulangan tahap kedua para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nuswantoro ke daerah asal masing-masing.
“Ya, para santri memang harus dipulangkan semua karena Nuswantoro secara resmi sudah ditutup oleh pemerintah,” kata Baharuddin kepada Blitarraya.com, Minggu (17/3/2024).
Pemulangan tahap kedua para santri ponpes yang berlokasi di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, itu dilakukan pada Jumat (15/3/2024).
Kasi Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi Jamil, mengatakan, ada 13 santri yang dipulangkan kali ini. Mereka diberangkatkan menuju Bekasi, Lampung, dan beberapa kota di Jawa Tengah.
Pemulangan ini, kata Jamil, melibatkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blitar, Forkopimcam Kademangan, Pemerintah Desa (Pemdes) Arjowinangun, dan pihak Nuswantoro.
Pemulangan tahap pertama telah dilakukan pada Sabtu (9/3/2024) atau sehari setelah Kantor Kemenag Kabupaten Blitar menghentikan aktivitas belajar-mengajar di Ponpes Nuswantoro pada Jumat (8/3/2024). Ada 4 santri yang dipulangkan saat itu, yakni 3 santri asal Jawa Timur dan 1 santri asal Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Blitar, Setiyana, menjelaskan, pemulangan para santri dilakukan secara bertahap karena harus dikoordinasikan dengan Dinsos Provinsi Jawa Timur dan agar tidak menimbulkan gejolak. (mr)