KEPANJENKIDUL, Blitarraya.com – Bupati Blitar Rini Syarifah menekankan perlunya kolaborasi dan bekerja berdasarkan data untuk penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blitar.
“Kita masih harus bekerja untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Blitar hingga mencapai 0%, guna mewujudkan masyarakat Kabupaten Blitar yang sejahtera. Untuk itu perkuat kolaborasi, bekerja berdasarkan data, sediakan data by name by address tingkat kesejahteraan masyarakat yang update, akurat dan valid, analisis data dengan baik untuk merencanakan kegiatan, lakukan kegiatan secara tepat sasaran,” ujar Bupati Rini Syarifah dalam rapat koordinasi lintas sektoral di Ruang PKK, Jalan Semeru, Kepanjenkidul, Senin (22 Juli 2024).
Rapat koordinasi yang dikemas dalam acara Ngobrol Pintar Data Statistik (Ngobrol Asik) bertema Rilis Angka Kemiskinan Kabupaten Blitar 2024 itu, dihadiri semua stakeholder penanganan kemiskinan di Kabupaten Blitar.
Bupati Rini Syarifah pada kesempatan ini melaporkan ke publik tentang capaian terbaru Kabupaten Blitar 2024 dalam program penanganan kemiskinan dan penurunan angka kemiskinan ekstrem.
“Alhamdulillah, angka kemiskinan kita berhasil turun 0.53%, dari 8.69% menjadi 8.16%. Angka kemiskinan ekstrem juga turun 0.5%, dari 0.79% menjadi 0.29%. Dan kita mendapatkan urutan angka kemiskinan ekstrem terendah nomor 2 di Jawa Timur,” ujar Rini Syarifah.
Menurutnya, pada tahun 2023 angka kemiskinan di Kabupaten Blitar hanya turun 0.02% dari tahun sebelumnya, yaitu dari 8.71% di tahun 2022 menjadi 8.69% di tahun 2023. Dengan demikian, menurut Rini Syarifah, capaian penurunan angka kemiskinan pada tahun 2024 ini –yang mencapai 0.53%– merupakan sebuah capaian kinerja yang cukup membanggakan.
Bupati Rini menyebut keberhasilan ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui kinerja perangkat daerah, NGO yang ada di Kabupaten Blitar, Baznas Kabupaten Blitar, pelaku usaha melalui CSR, dan anggota masyarakat seluruhnya.
“Untuk itu saya sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah bersama-sama bekerja keras dan ikhlas ikut dalam upaya penanganan kemiskinan,” ujar Bupati perempuan pertama Kabupaten Blitar itu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto, dalam kesempatan ini melaporkan, rilis angka kemiskinan level kabupaten/kota setiap satu tahun sekali.
Rilis ini biasanya dilakukan pada akhir tahun, namun pada tahun 2024 ini sesuai dengan Instruksi Presiden dilakukan pada Bulan Juli, dengan sumber data dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada bulan Maret 2024.
Rully Wahyu Prasetyowan melaporkan, untuk tahun 2024 terdapat 39 program penanganan kemiskinan di Kabupaten Blitar, dengan total anggaran lebih dari 324 miliar yang tersebar di 25 Perangkat Daerah.
“Tahun lalu kita mendapatkan reward DID atas kinerja penanganan kemiskinan sebesar Rp 6,3 miliar. Semoga kinerja kita tahun ini dapat kembali meraih reward DID, dan yang lebih penting dari semuanya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Blitar,” ujar Rully.
Bupati Rini dalam kata sambutan juga meminta kepada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Blitar untuk melakukan langkah-langkah konkret untuk penanganan kemiskinan hingga mencapai angka kemiskinan 0% di Kabupaten Blitar.
“Fokus pada penuntasan kemiskinan ekstrem. Dimulai dengan penyediaan data, analisis data, kemudian rumuskan rencana tindak lanjut/rencana kerja,” tuturnya.
Setelah itu, kata Bupati Rini, dilakukan evaluasi terhadap efektivitas program-program yang selama ini telah dilaksanakan. Misalnya bantuan sosial, BKSM, pelatihan kerja dan pemberdayaan masyarakat, Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kesejahteraan, pembangunan akses sanitasi dan air bersih, dan lain sebagainya.
“Lanjutkan program-program yang memang benar-benar dapat mendorong penurunan kemiskinan,” kata Rini. (adv/hyu)