BlitarRaya.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) dan UNICEF belum lama ini menerbitkan Buku Menu Sarapan Aksi Bergizi, 10 Resep Sarapan Bergizi Seimbang bagi Remaja.
Buku panduan penyediaan sarapan sehat bagi siswa-siswi SMP/MTs/sederajat dan SMA/MA/sederajat ini menyajikan aneka resep sarapan bergizi dengan bahan-bahan pangan lokal yang diracik sedemikian rupa agar tetap menarik bagi anak sekolah.
Bahan pangan lokal yang digunakan antara lain ketela, gambas, ketimun, tomat, jamur, kacang, kecipir, kangkung, buncis, daun melinjo, bayam, pare, pepaya, jagung, kedelai, buncis, brokoli, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, udang, susu, kelapa, jambu, kedondong, duku, salak, sawo, mangga, nangka, rambutan, pisang, sirsak, semangka, alpukat, gula, dan garam.
“Buku ini berisi 10 menu sarapan bergizi seimbang yang disusun untuk memenuhi kebutuhan gizi remaja Indonesia dengan mengutamakan penggunaan bahan pangan lokal, beragam, dan pangan wajib difortifikasi,” kata Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI, Lovely Daisy.
Lovely mengatakan, sarapan bergizi seimbang sangat dibutuhkan anak-anak di masa sekolah atau remaja. “Masa remaja merupakan masa yang penting karena merupakan salah satu periode emas masa pertumbuhan,” ujarnya.
Sayangnya, data Riset Kesehatan Dasar (2018) menunjukkan bahwa banyak remaja Indonesia menderita masalah gizi seperti anemia dan kegemukan.
Hal ini, kata Lovely, terjadi karena perilaku makan yang kurang sehat. Misalnya asupan makanan yang cenderung tinggi kalori, gula, garam, dan lemak, namun rendah vitamin dan mineral.
Sering melewatkan sarapan dan kurangnya aktivitas fisik, kata Lovely, juga termasuk perilaku makan kurang sehat yang menyebabkan banyak remaja menderita masalah gizi.
“Memperbaiki kondisi gizi remaja akan membantu meningkatkan prestasi belajar mereka, mencegah penyakit tidak menular ketika dewasa, dan menjadikan mereka lebih produktif,” terang Lovely.
Khusus untuk remaja putri, kata Lovely, perbaikan gizi akan membantu mereka menyiapkan fisik ketika masa kehamilan, sehingga anak yang dilahirkan terhindar dari risiko stunting.
Dengan buku ini, penyediaan sarapan berbahan pangan lokal yang menarik sekaligus bergizi bagi anak sekolah, tidak lagi menjadi masalah.
“Buku ini dikembangkan sebagai pedoman praktis dan buku pegangan,” tutur Lovely.
Mereka yang membutuhkan buku ini antara lain kelompok masak atau penyedia makanan sarapan dan pengelola program yang bermaksud menyediakan sarapan sehat sebagai bagian dari Aksi Bergizi bagi siswa/siswi di SMP/MTs, SMA/MA dan sederajat di seluruh Indonesia.
Untuk mendapatkan Buku Menu Sarapan Aksi Bergizi, 10 Resep Sarapan Bergizi Seimbang bagi Remaja secara gratis, Anda bisa mengunjungi situs resmi UNICEF di https://www.unicef.org atau langsung mengunduhnya melalui tautan ini. (mr)