Jumat, 4 Oktober 2024 | 05:55 WIB
25.5 C
Blitar

Penjaga Pantai Kisahkan Detik-detik 2 Remaja Terseret Ombak Pantai Serit

PANGGUNGREJO, BlitarRaya.co m – Pengelola atau penjaga Pantai Serit, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Budiono alias Budi Basong (45), menuturkan detik-detik dua remaja asal Ponggok dan Udanawu terseret ombak, Minggu (22 September 2024) pagi.

Kedua remaja berusia 18 tahun itu adalah Man Gala Sivali, warga Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, dan Lingga Disavon, warga Dusun Sumbersari, Kecamatan Udanawu. Lingga berhasil diselamatkan namun Gala hilang dan hingga kini belum ditemukan.

“Mereka 6 orang. Ketika baru datang sekitar waktu subuh, mereka langsung membuat api unggun di pinggiran pantai,” kata Budi kepada BlitarRaya.com, Kamis (26 September 2024).

“Tapi tidak berapa lama kemudian, sekitar pukul 6.30 WIB, mereka berteriak minta tolong. Katanya dua orang temannya terseret ombak,” imbuhnya.

Dengan memakai baju pelampung, Budi bergegas ke arah para remaja itu. Dia segera masuk ke air laut setelah melihat dua remaja yang terseret ombak melambaikan tangan.

Setelah berjuang beberapa saat, akhirnya Budi berhasil meraih tubuh Lingga. Namun, kata Budi, upaya mengejar Gala gagal hingga remaja itu tak terlihat lagi.

“Sekarang sudah hari ke-5 pencarian Gala oleh Tim SAR tapi belum membuahkan hasil,” kata Budi.

Firasat orangtua

Selama beberapa hari pencarian, kata Budi, keluarga Gala terus menunggu di Pantai Serit. Selain itu, sejumlah teman dan guru di mana Gala bersekolah pun sesekali datang ke Pantai Serit. Mereka ikut mendoakan agar Gala segera ditemukan.

Penjaga Pantai Serit Budi Basong
Penjaga Pantai Serit, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Budi Basong, saat berbincang dengan BlitarRaya.com, Kamis (26 September 2024) | Foto: BlitarRaya.com/M Walid

Pada satu kesempatan perbincangan selama masa pencarian, Budi mendengarkan penuturan ayah Gala tentang adanya firasat sebelum musibah itu terjadi.

“Berdasarkan cerita dari ayahnya, sebelum kejadian, korban berulangkali meminta dibelikan baju baru, dan hal itu dianggap sebagai sesuatu yang ganjil,” kata Budi.

Menurut Budi, dengan firasat itu, ayah Gala sebenarnya sudah berpesan agar tidak mandi di laut saat Gala minta izin pergi ke Pantai Serang bersama teman-teman sekolahnya.

Namun takdir tak dapat dihindari, ujarnya, hingga keluarga Gala menerima kabar terjadinya kecelakaan laut itu.

Lebih jauh, Budi mengatakan bahwa hilangnya Gala yang terseret ombak merupakan kejadian pertama yang menimpa wisatawan Pantai Serit sejak pantai tersebut dibuka dan dikelola masyarakat setempat sebagai tujuan wisata.

“Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi ke depan. Kami akan mencoba memberikan peringatan kepada para pengunjung Pantai Serit,” pungkasnya. (wal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan