Sabtu, 25 Januari 2025 | 10:11 WIB
28 C
Blitar

DKPP Kabupaten Blitar Manfaatkan DBHCHT Untuk Kembalikan Kejayaan Tembakau Selopuro

KANIGORO, BlitarRaya.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar pada tahun anggaran 2024 ini mendapatkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar kurang lebih Rp 5,6 miliar.

Dari anggaran sebesar itu, menurut Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Suprayitno, sebagian digunakan untuk program pengembangan perbenihan lima varietas Tembakau Selopuro. Sedang Tembakau Selopuro adalah tembakau unggulan khas Blitar yang sudah terkenal sejak era kolonial Abad 19.

“Melalui program penyediaan benih Tembakau Selopuro ini, diharapkan bisa membantu petani mendapatkan benih tembakau yang berkualitas tinggi,” ujar Lukas, Kamis (12 Desember 2024).

Laboratorium lapangan untuk pengembangan perbenihan Tembakau Selopuro ini menempati lahan seluas satu hektar di tengah persawahan di Desa Jambewangi, Kecamatan Selopuro.

Di laboratorim ini dikembangkan lima varietas tembakau unggulan yaitu tembakau Kenongo, Mancung, Lulang, Sedep, dan Kalituri. Kelima varietas ini yang banyak dipilih oleh para petani tembakau di Blitar untuk dibudidayakan. Atau populer disebut sebagai Tembakau Selopuro.

Dikutip dari laporan berjudul ‘Kisah Pak Van Tabak, Yahudi Jerman Pebisnis Tembakau Selopuro Blitar’ di Detik, Tembakau Selopuro merupakan salah satu tembakau primadona di pasar tembakau Eropa di era kolonial Abad 19.

Kejayaan tembakau asal Blitar itu, yang ingin dikembalikan DKPP Kabupaten Blitar melalui program pengembangan perbenihan tembakau.

Menurut Lukas, saat ini di Kabupaten Blitar ada sekitar 900 petani tembakau, dengan luas lahan sekira 600 hektar, dan produktifitas sekira 800 tom tembakau kering per tahun. Dengan adanya penyediaan perbenihan Tembakau Selopuro ini, diharapkan produktifitas petani akan meningkat.

Saat ini ada lima kecamatan di Kabupaten Blitar yang dikenal menjadi sentra produksi tembakau kering per tahun, yaitu Kecamatan Selopuro, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Talun, dan Kecamatan Nglegok.

Menurut sejumlah penelitian, keunggulan Tembakau Selopuro dibanding tembakau lokal jenis lain, yakni mempunyai kandungan nikotin tinggi. Sehingga populer untuk rokok kretek. (adv/hyu)

-- advertisement --spot_img

Jangan Lewatkan