SANANWETAN, BlitarRaya.com – Pengerjaan rehabilitasi total dua jembatan yang ada di Kecamatan Garum dan Gandusari kini telah mencapai sekitar 35 persen.
Dua jembatan itu adalah Jembatan Jetis di Desa Butun, Kecamatan Gandusari, dan Jembatan Slorok, Kecamatan Garum dengan total anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar 2024 senilai sekitar Rp 4,5 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar Hamdan Zulfikri Kurniawan mengatakan bahwa proyek rehabilitasi total dua jembatan tersebut telah dimulai Juni lalu.
“Progress saat ini antara 30 persen hingga 40 persen. Saat ini masih proses pembuatan lantai bawah. Dicor dulu buat naruh box culvert-nya,” ujar Hamdan kepada BlitarRaya.com melalui sambungan telepon, Minggu (21 Juli 2024).
Menurut Hamdan, rehabilitasi total dua jembatan itu ditargetkan selesai akhir 2024.
Hamdan mengatakan, Jembatan Jetis maupun Jembatan Slorok sebelumnya mengalami kerusakan sangat parah sehingga harus dilakukan rehabilitasi total, mengganti konstruksi jembatan dengan konstruksi yang sama sekali baru.
Gunakan box culvert
Target rehabilitasi Jembatan Jetis dengan pagu anggaran Rp 3 miliar, kata Hamdan, adalah jembatan dengan bentang sepanjang 5,13 meter dan lebar 14,14 meter.
Dia katakan bahwa rehabilitasi Jembatan Jetis akan menggunakan konstruksi RCBC (reinforced concrete box culvert), beton cetak bertulang besi.
Dengan menggunakan konstruksi box culvert, terangnya, pengerjaan rehabilitasi jembatan akan lebih cepat karena konstruksi utama berupa pasangan-pasangan beton bertulang berbentuk “U”.
“Jadi box culvert berbentuk huruf ‘U’ dipasangkan, satu di bawah dan satu di atas sehingga membentuk kotak dengan rongga di tengah,” tuturnya.
Setiap unit box culvert, ujarnya, memiliki dimensi lebar 50 cm, panjang 5 meter dan tinggi sekitar 6 meter.
Selain efisien, lanjutnya, konstruksi jembatan menggunakan box culvert tidak membutuhkan adanya konstruksi kepala jembatan (abutment) yang ada di kedua ujung jembatan. Dengan tanpa kepala jembatan, maka jembatan aman dari dorongan tanah dari luar jembatan (scouring).
“Dengan demikian, jembatan diharapkan akan lebih kuat dan tahan lama,” ujarnya sembari menambahkan bahwa dengan box culvert Mutu K500 yang digunakan maka jembatan kelak memiliki kemampuan menahan beban hingga 22,5 ton.
Hamdan menambahkan bahwa anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk Jembatan Jetis tersebut sudah termasuk pembetonan jalan menuju ke jembatan di kedua ujungnya sepanjang total 100 meter.
Jalan beton tersebut, lanjutnya, memiliki spesifikasi konstruksi beton FS 3,8 dengan ketebalan 30 cm meter yang terdiri dari 10 cm beton dasar dan 20 cm beton atas.
“Lebar jalan beton 5 meter. Ini sudah ter-cover di anggaran rehabilitasi Jembatan Jetis tersebut,” terangnya.
Hamdan mengatakan bahwa konstruksi box culvert juga digunakan pada proyek rehabilitasi total Jembatan Slorok yang memiliki bentang sepanjang 5,8 meter dan lebar 9,8 meter dengan pagu anggaran Rp 1,5 miliar.
“Konstruksi menggunakan box culvert ini juga sudah kita laksanakan tahun 2023 lalu di Jembatan Sukosewu, Gandusari,” ungkapnya. (asp/adv)