KEPANJENKIDUL, BlitarRaya.com – Hingga sore ini, hari terakhir masa pendaftaran pasangan calon (Paslon) Pilkada Kota Blitar, Kamis (29 Agustus 2024), tercatat ada 2 paslon yang telah mendaftar di KPU Kota Blitar. Sedang kalau melihat dari 17 partai politik peserta Pemilu di Kota Blitar, semua telah menyatakan dukungan kepada salah satu dari kedua paslon ini, maka bisa dipastikan sudah tidak ada lagi paslon baru yang akan menyusul mendaftar hingga deadline.
Kedua paslon tersebut yaitu pasangan Bambang Rianto-Bayu Setyo yang diusung oleh 4 partai politik parlemen yaitu PDIP (8 kursi), PPP (3 kursi), Gerindra (2 kursi), Golkar (3 kursi), atau total 16 kursi (64%) dari 25 kursi Dewan. Paslon Bambang-Bayu juga didukung 7 partai non-parlemen PKS, Partai Hanura, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Perindo, PBB, dan Partai Ummat.
Dan paslon Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba yang diusung oleh koalisi 3 partai politik parlemen yaitu PKB (5 kursi), PAN (3 kursi), Demokrat (1 kursi), atau total 9 kursi (36%) dari 25 kursi Dewan. Paslon Ibin-Elim juga mendapatkan dukungan dari 3 partai non-parlemen yaitu PKN, Nasdem, dan PSI.
Muncul 2 pasangan calon pada masa pendaftaran Pilkada Kota Blitar 2024 ini, menurut pengamat politik Novi Catur Muspita dari Universitas Islam Balitar (Unisba), merupakan fenomena yang menarik sekaligus menjadi pertanda positif bagi iklim demokrasi di Kota Blitar.
“Karena sebelumnya sempat ada kekhawatiran hanya akan muncul 1 paslon, kemudian mereka akan musuh kotak kosong. Kalau itu terjadi, kan memprihatinkan. Tapi, ternyata hingga masa pendaftaran hari ini berakhir, ternyata telah muncul 2 paslon. Ini suatu pertanda baik, karena berarti demokrasi di Kota Blitar tumbuh. Meski sebenarnya, dengan kehadiran PKPU nomor 10, menurut hitung-hitungan seharusnya bisa ada 4-5 paslon,” ujar Novi, Kamis (29 Agustus 2024).
Menurut Novi, hal paling menarik dari kemunculan 2 paslon yang telah mendaftar di KPU Kota Blitar saat ini, semuanya merupakan paslon baru, tidak ada yang merupakan paslon incumben.
Karena kedua incumben saat ini, yaitu Wali Kota Santoso dari PDIP dan Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario dari Partai Gerindra, sama-sama tidak ada yang memanfaatkan kartu mereka.
“Karena bukan incumben, kedua paslon ini mempunyai kesempatan sama untuk mendapatkan suara dari pemilih,” ujar Novi.
Menurut Novi, keunggulan pasangan Bambang-Bayu terletak pada kesenioran mereka di dalam politik di Kota Blitar. Bambang diketahui merupakan politisi yang sudah banyak pengalaman dan sudah pernah 1 kali menjadi anggota Dewan Kota Blitar 2009-2014 dan 2 kali jadi anggota Dewan Jatim 2014-2019 dan 2019-2023. Sedang Bayu juga merupakan anggota Dewan Kota Blitar dan Sekretaris DPC PDIP Kota Blitar.
Sementara paslon Ibin-Elim keduanya merupakan politisi pendatang baru dan dari generasi muda. “Di sini Ibin-Elim berkesempatan untuk mendapat suara yang lebih baik dari generasi muda,” ujar Novi.
Novi menyarankan, setelah kedua paslon resmi ditetapkan oleh KPU Kota Blitar nanti, sebaiknya sebanyak-banyaknya segera turun menyerap aspirasi masyarakat. Baik di tingkat RT, RW, kelurahan, dan kecamatan di Kota Blitar.
“Bagi warga, ini saat menyampaikan aspirasi agar paslon tahu benar masalah-masalah di masyarakat. Bahkan kalau bisa mempunyai peta tiap masalah dan solusinya pada tingkat per RT dan RW se-kota Blitar,” harap Novi. (hyu)