MAHFUD MD menyebut pemilihan kepala daerah (pilkada) memiliki sisi negatif dan positif. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini mengatakan hal tersebut dalam sebuah diskusi yang ditayangkan kanal YouTube “Teater Utan Kayu” sejak Jumat (12 Juli 2024) dan telah mendapatkan 71.598 views pada Sabtu (13 Juli 2024) pukul 12.45 WIB.
Sisi negatif pilkada, kata Mahfud, terlihat dari adanya 62 persen kepala daerah yang terlibat korupsi. “Resmi ini pengumuman menteri dalam negeri,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Mahfud, 84 persen kepala daerah dibiayai oleh cukong, sehingga membuat kebijakan-kebijakan yang pro cukong.
Adapun sisi positif pilkada, menurut Mahfud, adalah tidak adanya koalisi maupun oposisi permanen, meski pada pimilihan presiden (pilpres) 2024 lalu tiga kubu (Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo) bersaing sangat keras. “Tapi sekarang, nggak bisa menghindar. Anda boleh bermusuhan di Jakarta, tapi di Jawa Timur bersatu, di Jawa Tengah bersatu,” jelasnya.
Nah, bagaimana menurut Anda? Setuju dengan plus minus pilkada versi Mahfud MD ini? Atau tidak setuju? Atau, Anda punya versi sendiri?
Silakan tulis pendapat Anda melalui kolom komentar yang tersedia di bawah artikel ini. Anda juga bisa mengulasnya secara mendalam dan menuangkannya dalam bentuk artikel, lalu kirimkan ke blitarrayacom@gmail.com agar bisa kami muat di rubrik Opini.
Tulisan yang memiliki konteks Blitar atau berkorelasi dengan masalah-masalah terkini di Blitar akan kami prioritaskan.
Selamat berpikir dan menulis. (*)